13 August, 2014

Golf

Untuk menjaga kesehatan dan supaya tetap fit, tentu saja olah raga adalah salah satu resep penting dan bagi saya, olah raga adalah salah satu dari sangat sedikitnya hal sehat yang saya lakukan.

Golf dengan anak saya Tevin (kiri) dan Levin (tengah)
Saya merokok, minum kopi kurang lebih 6-8 cup per hari, minum minuman beralkohol pada saat entertain dengan mitra kerja, saya juga tidak pernah membatasi makanan berkolesterol tinggi, setiap malam mulai tidur paling cepat pukul 3 dini hari (kecuali sedang sakit), makan tidak pernah tepat waktu, dan saya paling tidak suka minum vitamin. Padahal saya pernah kena serangan jantung ringan pada tahun 2010.

Golf adalah olah raga pilihan saya. Ada beberapa alasan mengapa saya memilih golf, diantaranya adalah sambil golf, saya bisa menikmati hijaunya rumput dan pepohonan di lapangan dan udara segarnya. Saya tidak memilih olah raga bersepeda yang sedang marak saat ini, karena menurut saya agak kurang sehat kalau olah raga sambil menghirup asap knalpot.


Banyak yang beranggapan bahwa golf adalah olah raga mahal. Olah raganya orang kaya. Saya kurang setuju dengan anggapan ini. Memang mungkin tidak murah, tetapi juga tidak selalu mahal jika dibandingkan dengan olah raga lain. Tergantung kita sendiri, mau menjadikannya mahal atau tidak.

Sebagai contohnya, peralatan golf satu set ada yang harganya puluhan juta, bahkan ratusan juta untuk merek dan jenis tertentu, misalnya edisi khusus, terbatas dan lain-lain. Tetapi ada juga peralatan golf untuk pemula yang harga satu set sekitar 3 juta. Peralatan bekas bahkan ada yang harga satu set di kisaran 1,5 sampai 2 juta. Bandingkan dengan hobby bersepeda, harga sepeda juga tidak berbeda jauh dengan harga stick golf bukan?

Saya sendiri memilih untuk menggunakan stick golf yang tidak satu merek dalam satu bag. Driver dan Hybrid dari Callaway, Fairway dari Cobra, Iron dari Bridgestone, Wedge saya pilih Cleveland dan Putter yang saya pilih adalah Scotty Cameron dari Titleist. Mereknya gado-gado, karena saya pilih yang paling cocok untuk saya dan hasilnya maksimal.

Biaya bermain golf juga bervariasi, ada lapangan golf bertarif lebih dari 1 juta untuk 18 holes, tapi ada juga lapangan golf bertarif 500 ribu dan bahkan 150 ribu untuk 18 holes. Lagi-lagi tergantung kita, mana yang kita pilih.

Untuk belajar dan berlatih golf pun tidak terlalu mahal. Berlatih di Driving Range biayanya berkisar 60 hingga 110 ribu per 100 bola. Apabila membutuhkan pelatih, biayanya antara 150 hingga 300 ribu per jam atau bisa mengambil paket sekitar 2 juta untuk 12 kali pertemuan. Jika dibandingkan dengan fitness menggunakan personal trainer, mana yang lebih mahal?

Ada juga yang mengatakan bahwa "Golf itu olah raga ringan". Coba saja pukul 100 bola di driving range. Kalau belum biasa, dijamin besok pagi bangun tidur pegal semua. Atau boleh juga main golf di lapangan, seperti saya yang selalu memilih berjalan kaki daripada menggunakan golf cart. Untuk 18 holes, total jaraknya sekitar 6,5 km, masih ditambah memukul sekitar 80-90 kali sambil berpanas-panas matahari.


No comments:

Post a Comment