10 June, 2014

Batam dan Tanjung Pinang

 

Batam

Bandara Hang Nadim, Batam
Dari berita-berita yang selama ini saya dengar, Batam adalah calon Singapore-nya Indonesia. Saat akhirnya saya melihat Batam secara langsung, saya berpendapat bahwa Batam adalah mantan calon Singapore-nya Indonesia. Mengapa demikian? Karena terlihat bagian-bagian tertentu dari pulau ini yang seperti Singapore, salah satunya adalah jalan raya dari Bandara ke pusat kota.

Menurut teman media yang menjemput saya, pada waktu masih dikelola oleh Otorita Batam, arah pembangunan atau master plannya memang jelas. Tetapi saat ini, Batam sudah tidak lebih dari kota-kota lain di Indonesia pada umumnya. Kalaupun masih ada "Singapore-Singapore-nya", bisa jadi karena memang posisinya dekat dari Singapore, tiket ferry ke Singapore yang tidak mahal dan banyak serta seringnya warga Singapore ke Batam, sehingga Batam jadi ter-influence.


Tanjung Pinang

Keesokan harinya saya menyeberang ke Tanjung Pinang dengan menggunakan ferry kecil. Saya mendapat undangan untuk berkunjung ke studio salah satu media di Tanjung Pinang dan makan siang di sana.

Pelabuhan Tanjung Pinang
Saya menyempatkan untuk berkeliling kota Tanjung Pinang setelah selesai berkunjung dan meeting di studio, yang dilanjutkan dengan makan siang.

Salah satu menu yang dipesan adalah Gonggong. Bentuknya perpaduan antara keong dan siput (bukannya itu sama?), tetapi rasanya enak sekali. Ini pertama kalinya saya tahu dan memakan makhluk yang namanya Gonggong.

Setelah makan siang, saya langsung diantar menuju pelabuhan untuk kembali ke Batam karena malam harinya masih ada meeting lagi dan besoknya saya harus kembali ke Jakarta. 


2 comments:

  1. Sayangnya keliling Batam buat kerja, bukan buat jalan-jalan.. Hehehe..

    ReplyDelete