Bandara Haluoleo, Kendari |
Walaupun tidak sejauh jarak bandara Gorontalo ke kota, tetapi jarak bandara Kendari ke kota juga tidak bisa dibilang dekat. Kotanya kecil dan sepi, mengingatkan saya pada kota Palu, lengkap dengan jalan raya di pinggir pantainya.
Saya menginap semalam di Kendari, karena hanya ada dua meeting dengan media lokal dan sisa waktunya hanya untuk melihat-lihat kota Kendari untuk memperkirakan kemungkinan membuka cabang dan showroom di sini.
Setelah menyelesaikan dua meeting di siang hari, malam harinya bersama teman-teman dari media lokal setelah selesai makan malam, kami mencoba minuman khas daerah ini, yaitu Saraba, sambil duduk di tepi pantai. Rasa minumannya seperti kopi susu dan jahe. Lumayan hangat dan mampu mencegah masuk angin akibat duduk malam-malam di tepi pantai.
Naik pesawat sambil memakai helm |
Ada hal lucu dan unik pada perjalanan ke Kendari ini, tepatnya saat sedang boarding pesawat di Makassar. Saya yang saat itu pergi dengan sahabat saya John, sudah duduk manis di pesawat, sementara banyak penumpang yang masih berdiri, memasukkan barang ke kompartemen bagasi di atas dan berjalan menuju kursinya. Tiba-tiba ada pemandangan yang aneh, seorang pria berumur berdiri di lorong pesawat, antre untuk jalan ke kursinya, sambil memakai helm untuk naik motor. Tidak jelas apa maunya dan apa yang terjadi, tetapi sepanjang penerbangan, helm tersebut tetap dipakai, dan baru dilepas justru pada saat pesawat sudah mendarat dan dia sudah turun dari pesawat. Mungkin saja beliau dulu adalah penerbang pesawat tempur, sehingga terbiasa mengenakan helm di pesawat. Saya dan John menamai Bapak itu "Mr. Helmet".
No comments:
Post a Comment